SYAIKH YUSUF QORDHOWI AJAK LIMA PULUH ULAMA DUNIA KUNJUNGI PALESTINA
Syaikh Yusuf Qordhowi
GAZA - Menteri Urusan Wakaf dan Agama, Ismail Ridwan mengungkapkan rencana dan agenda kunjungan Syaikh Yusuf Qordhowi beberapa hari mendatang di Palestina. Dalam kunjungan yang direncanakan berlangsung dari Rabu hingga Jumat (8-10 Mei), Syaikh Yusuf Qordhowi dikabarkan akan mengajak lima puluh ulama dari seluruh dunia untuk berziarah ke Gaza dan melakukan beberapa kegiatan bersama.
Menurut rencana, rombongan Syaikh Qordhowi akan sampai di Rafah, Palestina pada Rabu malam. Esoknya, rombongan akan melakukan pertemuan dengan perdana Menteri Palestina, Ismail Haniya beserta jajarannya, demikian seperti dikutip islamstory, Ahad (5/4).
Tak lupa, rombongan juga direncanakan akan mengunjungi rumah salah satu pendiri Hamas, Syaikh Ahmad Yasin yang terbunuh akibat serangan udara Israel pada 2004 lalu. Selanjutnya, Syaikh Qordhowi akan menghadiri Konferensi Kemenangan Aqsho di Gaza. Kamis malam, rombongan direncanakan akan mengadakan pertemuan dengan para keluarga tahanan dan korban invasi Israel.
Pada jumatnya, rombongan Syaikh Qordhowi akan berkeliling ke tempat-tempat bekas serangan Israel. Beliau juga diagendakan mengisi khutbah Jumat di Masjid Jami’ Umari sebelum meninggalkan Palestina.
Syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh Pimpin Majlis Ulama Saudi
Senin, 21 Januari 13 RIYADH– Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah mengumumkan nama-nama ulama yang menjadi anggota Haiah Kibar Ulama Su’udiyah (Majlis Ulama Saudi), Selasa (15/1) kemarin. Raja Abdul Aziz melalui keputusannya menunjuk 20 orang ulama yang memiliki kompetensi dan kredibilitas untuk menduduki posisi tersebut dengan Mufti ‘Am Syeikh Abdul Aziz Alu Syaikh sebagai pimpinannya.
Selain menunjuk anggota Haiah Kibar Ulama, Pemerintah Arab Saudi juga menunjuk Syeikh Gheyhab bin Muhammad Al-Gheyhab sebagai Kepala Mahkamah Agung. Sebelumnya Mahkamah Agung dipimpin oleh Syeikh Abdurrahman bin Abdul Aziz Al-Kullyah yang mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
Berikut nama-nama ulama yang ditunjuk sebagai anggota Haiah Kibar Ulama sebagaimana dilansir alarabiya, Selasa (15/1).
1. Syaikh Shaleh bin Muhammad al-Luhaidan 2. Syaikh Dr Shaleh bin Fauzan al-Fauzan 3. Syaikh Dr Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim Alu- Syeikh 4. Syaikh Shaleh bin Abdulrahman al-Husoin 5. Syaikh Dr Abdullah bin Abdulmuhsin Al-Turki 6. Syaikh Abdullah bin Sulaiman bin Mani’ 7. Syaikh Dr Shaleh bin Abdullah bin Humaid 8. Syaikh Dr Abdullah bin Muhammad Al-Mutlaq 9. Syaikh Dr Ahmed Sir Mubaroki 10. Syaikh Dr Muhammad bin Abdul Karim bin Abdulaziz al-‘Isa 11. Syaikh Dr Abdul Wahab bin Ibrahim Abu Sulaiman 12. Syaikh Abdullah bin Muhammed bin Saad Khunain 13. Syaikh Dr Ya’qub ibn Abdul Wahab bin Yusuf al-Bahsin 14. Syaikh Abdurrahman bin Abdulaziz al-Kullyah 15. Syaikh Muhammad bin Hassan bin Abdulrahman bin Abdullatif Alu-Syaikh 16. Syaikh Dr Ali Bin Abbas Bin Utsman Hakami 17. Syaikh Dr Abdul Karim bin Abdullah bin Abdurrahman Al-Khudair 18. Syaikh Muhammad bin Muhammad al-Mukhtar Muhammad 19. Syaikh Dr Qais bin Muhammad Abdullatif alu-Syeikh Mubarak 20. Syaikh Dr Saad bin Turki al-Khatslan.
[Sumber: www.gemaislam.com]
240 Orang Tentara Israel Meninggal Akibat Bunuh Diri
Senin, 31 Desember 12 YERUSSALEM– Data resmi militer Zionis Israel menunjukkan bahwa terdapat sekitar 240 kasus bunuh diri yang menimpa tentara Zionis Israel dalam satu dekade terakhir. Artinya setiap tahunnya 24 orang tentara tewas akibat bunuh diri.
Laporan ini diungkapkan pihak Israel setelah seorang blogger asal negeri zionis tersebut membuat tulisan tentang tingginya angka kasus bunuh diri yang menimpa tentara yahudi tersebut. Dalam tulisannya – blogger tersebut mengaku memiliki data dan informasi lengkap – disebutkan bahwa angka riil kasus bunuh diri sebenarnya jauh lebih tinggi dari jumlah yang disebutkan pihak pemerintah.
Otoritas militer Zionis Israel sendiri sudah mengamankan blogger tersebut dan memintai keterangan terkait data dan informasi yang dimilikinya. Militer juga telah melarangnya untuk menulis keterangan dan informasi tambahan apapun di blog-nya terkait dengan isu ini, demikian seperti dikutip alarabiya, Kamis (27/12).
Informasi yang datang dari harian Zionis Israel Haretz juga serupa dengan data resmi Zionis Israel yang menyebutkan bahwa kasus bunuh diri tentara Zionis Israel mengalami penurunan dalam beberapa tahun belakangan. Masih menurut Haretz, dari tahun 2005 sampai sekarang angka kasus kematian tentara yang diakibatkan karena bunuh diri jauh menurun dari angka kasus yang sama antara tahun 1990 hingga 2000, dimana terjadi sekitar 40 kasus dalam setiap tahunnya.
Apapun itu, baik data yang ditunjukkan pihak Zionis Israel maupun data yang dilaporkan sang blogger, menunjukkan bahwa para prajurit Zionis Israel mengalami tingkat stress yang luar biasa. Terbukti dari sejumlah kasus bunuh diri tentara zionis tersebut yang terjadi hampir setiap tahun. Zionis memang layak mendapatkan tekanan mental dan rasa stress mengingat kejahatan luar biasa yang telah mereka lakukan terhadap Islam, Palestina dan rakyatnya.
[Sumber: www.gemaislam.com]
Shalat Sunnat 2 Rakaat Thawaf Boleh DiLakukan Di Setiap Masjid
Jumat, 02 April 04
Tanya :
Syaikh yang terhormat. Terjadi kepadatan manusia yang luar biasa di seputar tempat thawaf, lalu ada sebagian orang awam melakukan shalat sunnat dekat Maqam Ibrahim sehingga menghalangi orang yang sedang melakukan thawaf, bahkan ada sebagian orang yang mengitarinya. Apakah kami salah kalau mendorong mereka dalam kondisi yang sangat berdesakan seperti itu?
Jawab :
Sesungguhnya mereka yang melakukan shalat di belakang maqam itu dan memaksakan diri untuk shalat di situ, padahal orang-orang yang sedang melakukan thawaf sangat membutuhkan tempat (untuk lewat), maka mereka sebenarnya telah maelakukan kezhaliman terhadap diri mereka sendiri dan telah menzhalimi orang lain. Maka mereka berdosa, melimpaui batas lagi zhalim. Mereka tidak mempunyai hak menempati tempat itu, dan anda boleh mendorongnya, anda boleh lewat di hadapan mereka, dan boleh melangkahi mereka di saat mereka sujud, sebab mereka sama sekali tidak berhak menempatinya. Kalau mereka masih tetap saja bersikeras untuk shalat di situ, maka tidak diragukan lagi adalah karena kebodohan mereka, sebab shalat sunnat thawaf itu boleh dilakukan di setiap masjid. Maka boleh saja seseorang menjauh dari tempat orang-orang yang sedang thawaf dan melakukan shalat di tempat lain. Bahkan Amirul Mu’minin Umar bin Khattab y melakukan shalat sunnat thawaf di Dzi Thua, suatu tempat jauh dari Masjidil Haram, apalagi kalau dilakukan di tempat yang lengang di dalam Masjidil Haram (tentu sangat boleh).
Maka hendaknya setiap orang selalu bertaqwa kepada Allah terhadap dirinya dan bertaqwa kepada Allah terhadap saudara-saudaranya dengan tidak melakukan shalat di belakang Maqam Ibrahim, karena orang lain sangat membutuhkan tempat itu untuk thawaf. Jika ia melaku-kannya, maka tidak ada kehormatan baginya dan kita boleh mendo-rongnya, boleh melintas di hadapannya dan boleh melangkahinya di saat ia sujud, karena dialah yang melampaui batas lagi zhalim.